Kamis, 20 Desember 2012

Do'a Tidak Diterima Karena Sebutir Kurma


Alkisah, selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak di dekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu, ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali.
Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya. "Itu Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi, doanya ditolak karena empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang lain.
Ibrahim bin adham terkejut sekali. Iapun menjadi tersadar, bahwa selama 4 bulan ini, ibadah, shalatnya, bahkan doa dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah gara- gara memakan sebutir kurma yang bukan hak. "Astaghfirullahal adzhim," Ibrahim beristighfar.
Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma, untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah, ia langsung menuju tempat penjual kurma yang dulu dibelinya. Tetapi pedagang tua sudah digantikan oleh seorang anak muda.
"Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim. "
Sudah meninggal sebulan yang lalu, dan saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma," jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un," kata Ibrahim. Lantas ia menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah," kata ibrahim setelah bercerita. "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".
Si anak muda penjual kurma menjawab, "Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara- saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya".
"Di mana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu per satu," tanya Ibrahim.
Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui mereka satu per satu. Meskipun tempat tinggal mereka berjauhan, toh selesai juga tugas Ibrahim. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada di bawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar lagi percakapan dua malaikat. "Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"Oh, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi. Ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

***
Pada sebuah hadits, nabi Muhammad SAW bersabda: "Siapa yang merampas hak orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkannya masuk surga. Seorang laki-laki bertanya, walaupun sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawab, walaupun sebatang kayu sugi." (Akew33's Blog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar